Tantangan Dakwah Moderat di Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar)

Authors

  • Herlina A. Syamsudin, M.A UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Tulungagung, Indonesia

Keywords:

Dakwah Moderat, Wilayah 3T, Wasathiyyah, Inklusi Sosial, Kearifan Lokal

Abstract

Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia menyimpan tantangan tersendiri dalam implementasi dakwah Islam moderat. Keterbatasan akses informasi, rendahnya literasi keagamaan, serta kuatnya pengaruh budaya lokal dan agama-agama minoritas menjadikan pendekatan dakwah konvensional kurang efektif. Artikel ini membahas berbagai hambatan dan potensi dalam menyebarluaskan nilai-nilai wasathiyyah di wilayah 3T, dengan pendekatan studi lapangan pada beberapa daerah perbatasan di Indonesia bagian timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dakwah moderat memerlukan strategi adaptif yang mempertimbangkan aspek kearifan lokal, penguatan peran dai komunitas, dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan serta tokoh lintas agama. Selain itu, pentingnya kehadiran negara melalui kebijakan afirmatif juga menjadi faktor penentu dalam mendukung gerakan dakwah inklusif dan berkelanjutan di daerah-daerah pinggiran. Artikel ini merekomendasikan perumusan model dakwah kontekstual berbasis komunitas sebagai jalan untuk memperkuat Islam rahmatan lil ‘alamin di wilayah 3T.

Diterbitkan

2025-02-15